Kamis, 21 Maret 2013

Bab I Konsepsi Dasar Kewirausahaan


BAB I

KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN



Pengantar: Mengapa Semakin Banyak Dibutuhkan Wirausahawan Baru?
     
     Perbedaan dalam pengetahuan, minat dan budaya, serta faktor lingkungan dimana seseorang berada, akan menentukan karir seperti apa yang mereka inginkan dimasa depan.
     Hanya sebagian kecil yang tertarik untuk terjun menjadi pengusaha (wirausahawan), mungkin karena penghasilan tidak menentu, risiko terlalu besar, dan alasan paling klasik yang tidak mempunyai modal.

Sukses Membutuhkan Kerja Keras 
    
      Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Apapun Jenis pekerjaan dan usaha kita tanpa kerja keras tidak akan membuahkan hasil. Ujian tanpa belajar tidak akan menghasilkan IPK yang baik, kurusu bahasa inggris tanpa berlatihtidak akan memberikan hasil maksimal, dan lain-lain.
     Begitu pula jika anda ingin menjadi pengusaha (kewirausahaan) sukses, maka usaha atau bisnis apapun akan dapat dilakukan dengan mudah apabila terlebih dahulu dibekali atau memiliki landasan yang kuat berupa pengalaman, pola pikir, kemampuan dan cara mengelola suatu usaha yang baik, serta motivasi yang kuat untuk menjadi pengusaha.

Pengertian Konsepsi Dasar Kewirausahaan

     Jika anda telah mengetahui kisah-kisah pengalaman para pembisnis pertanyaan selanjutnya apakah anda mengerti dan bagaimana wirausaha dan kenapa harus menjadi wirausahawan?
     
     Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan, berikut ini adalah beberapa definisi dari pakar mengenai wirausahawan:

a. Wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha menggunakan
    sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan tinggi.
b. Wirausahawan adalah seseorang yag memiliki pandangan yang tidak lazim, yaitu orang yang dapat
    mengenali potensi adatas barang dan jasa. Wirausawan akan bereaksi terhadap perubahan ekonomi.
c. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam menciptakan usaha
    yang baru. Wirausahawan memiliki pemahaman sendiri akan kebutuhan masyarakat dan dapat memenuhi
    kebutuhan tersebut.
d. Wirausahawan adalah orang yang dapat melihat cara-cara yang ekstern dan mau mengubah sesuatu yang
     tak bernilai rendah menjadi suatu bernilai tinggi (misal: dari terigu menjadi roti bakar yang lezat) dengan
    cara memenuhkan kebutuhan masyarakat.

Jadi Pengusaha atau Wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis yang dihadapkan dengan risiko dan ketidakpastian utuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.

Ciri dan Sikap Wirausahawan 

     Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat kedepan. Melihat ke depan bukan melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Geoffrey G. Meredith (1996) dari Amerika Serikat, mengemukakan ciri-ciri untuk menjadi seorang wirausahawan sebagai berikut:
1. Percaya Diri
     Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi, 1988:33). Dalam praktik sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderun memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
Kepercayaan diri ini bersifat internal pribadi seseorang yang sangat  relatif dan dinamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksankaan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan.
Keberanian yang tinggi dalam mengambil risiko dan perhitungan yang matang yang dibarengi dengan optimisme harus disesuaikan dengan kepercayaan diri. Oleh sebab itu, optimisme dan keberanian mengambil risiko dalam menghadapi suatu tantangan dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Kepercayaan diri juga ditentukan oleh kemandirian dan kemampuan sendiri. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, relatif lebih mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa menunggu bantuan orang lain.


2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
     Seseorang yang selalu mengutamkan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun, dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.

3. Berani Mengambil Reksiko
     Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan ketimbang usaha yang kurang menantang.

4. Kepimpinan
     Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasarannya. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai.
 5. Keorisinalan
     Nilai keorisinalan dari semua yang dihasilkan oleh wirausahawan akan sangat menentukan keberhasilan mereka dalam mencapai keunggulan bersaing. Keorisinalan dan keunikan dari suatu barang atau jasa merupakan hasil inovasi dari kreativitas yang diterapkan, mereka harus bertindak dengan yang cara baruatau berpikir yang lama dengan cara-cara baru.

6. Berorientasi pada Masa Depan
     Orang yang berorientasi kemasa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan kemasa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh kemasa depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang.
Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.

     Berdasarkan ciri-ciri diatas, dapat di identifikasikan sikap kewirausahaan yang dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari sebagai berikut:

1. Disiplin
     Dala melaksanakan kegiatannya, seorang wirausawan harus kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin tersebut adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud menyeluruh yaitu ketetapan waktu.

2. Komitmen Tinggi
     Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya harus memiliki komitmen yang jelas, terarah, dan bersifat progresif (berorientasi pada kemjauan).

3. Jujur
     Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seseorang kewirausahaan. kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran dalam promosi, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang janjikan sehingga konsumen mempercayai apa yang kita telah promosikan.

4. Kreatif dan Inovatif
     Untuk memenangkan persaingan, maka seseorang harus mempunya daya kreatifitas tinggi. Daya kreatifitas tinggi itu berdasarkan dilandasai pemikiran yang maju dan penuh gagasan-gagasan yang baru.

5. Mandiri
     Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain.

6. Realistis
     Seoarang dikata realistis bial seseorang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya.


Sukses Bisnis Sejak Kuliah

TIDAK ada jaminan, seorang sarjana akan mudah mendapatkan pekerjaan. Berbagai perusahaan semakin selektif menerima karyawan. Tingkat persaingan pun semakin tinggi. Ujung-ujungnya, mereka yang tidak mendapat pekerjaan malah menambah jumlah angka pengangguran. Memulai berwirausaha sejak mahasiswa adalah sebuah pilihan.

Semenjak krisis ekonomi beberapa tahun silam, banyak perusahaan yang mulai mengencangkan ikat pinggang. Meski solusi yang dilematis, pemutusan hubungan kerja (PHK) selalu terjadi setiap tahun. Kini, bukan hanya jebolan SD sampai SMA yang menjadi pengangguran, namun banyak juga yang berstatus sarjana. Pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan pekerjaan masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah, hingga saat ini.


Jika ditarik lebih dalam, tingginya angka pengangguran tersebut, juga berkaitan dengan paradigma kebanyakan mahasiswa yang berpikir untuk "bekerja pada orang lain". Setelah lulus, para mahasiswa lebih memusingkan untuk melamar bekerja di mana, daripada berpikir untuk membuka usaha sendiri. Pola pikir ini bukannya datang secara tiba-tiba. Sejak kecil, orang tua kerap menjejali pemikiran anaknya untuk bercita-cita sebagai pilot, misalnya, yang notabene bekerja pada orang lain, daripada menjadi pedagang.

Valentino Dinsi, SE, N.N., N.B.A., seorang praktisi bisnis, dalam bukunya yang berjudul "Jangan Mau Jadi Orang Gajian Seumur Hidup", menekankan bahwa tidak mengapa menjadi pegawai, namun jangan sampai seumur hidup. Kalau perlu, pensiun dini untuk mulai berwirausaha. Wirausaha merupakan solusi bagi mereka yang tidak ingin terlalu terikat oleh tata tertib dan waktu.

Merintis menjadi seorang wirausaha sejak mahasiswa, kenapa tidak? Apalagi jika ingin meraih kesuksesan di bidang finansial lebih cepat. "Seret" permodalan, bukanlah hambatan. Seperti yang diakui oleh Rynni Pong Tondok, alumni Fisip Unpar Jurusan Adminstrasi Niaga angkatan 2000, pemilik Butik "Kuyagaya". "Modal awal pakai duit sendiri, cuma Rp 300 ribu. Modal berani saja," cerita Rynni pada Kampus, saat didatangi ke butiknya di Jalan Sulanjana, Bandung, Sabtu (24/12).

Rynni memulai usahanya sejak masih kuliah, tepatnya pada tahun 2002. Hobinya berbelanja dari mulai baju, sepatu sampai aksesoris, membawanya pada keinginan untuk berbisnis. "Awalnya sih cuma ingin punya baju gratis saja. Jual baju ke teman-teman kan ada untungnya tuh. Lumayan kan, jadi dapat barang gratisan," ujar Rynni sambil tertawa.

Bersama rekannya, Tisca, Rynni memulainya dengan berjualan baju secara eceran di kampus. Menawar-nawarkan pada teman-teman di kelas sampai menggelarnya di parkiran, tak malu-malu dilakukannya. "Naik bajaj dan pulang pergi naik kereta Jakarta-Bandung, duduknya di emperan pula karena nggak dapat tempat duduk, sambil bawa barang di keresek ukuran paling besar ada empat buah, pernah kita lakukan," beber Rynni.

Rynni sama sekali tidak mendapat bantuan modal dari orang tuanya. "Kalau dapat modal, nanti gue keenakan, jadi nggak mau usaha. Kata nyokap, gue harus tahu pedihnya seperti apa," jelas Rynni. Meski harus memutar otak sendiri dalam urusan permodalan, Rynni pantang menyerah. Tadinya sekadar ingin dapat barang gratisan, Rynni mulai mengelola usahanya lebih serius.

Akhirnya, mereknya lambat laun mulai dikenal banyak orang, terutama sendal produksinya. "Pengalaman paling berkesan waktu ikut Bazaar Gadis di Jakarta. Kita bawa 300 pasang sandal, sampai-sampai kerepotan mengaturnya di kereta. Tapi tidak menyangka, kita pulang tinggal bawa 13 pasang. Hari itu dapat Rp 38 juta," cerita Rynni.

Bermula dari jual eceran, kini Rynni telah memiliki toko sendiri. Barang-barangnya pun sudah banyak dikirim ke luar Pulau Jawa. Meski merahasiakan omset yang diraihnya, Rynni mengungkapkan bahwa dirinya sudah bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Lebih dari itu, perputaran uang yang diperolehnya sanggup membuat Rynni membuka satu usaha lagi, yaitu mendirikan sebuah cafe. "Modal saya adalah kerja keras," cetus Rynni.

Sumber: Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda
Referensi: Suharyadi Arissetyanto Nugroho Purwanto S.K Maman Faturohman

Billy Harta Kusuma (43112010040)

Bab II Persiapan Pribadi Pengusaha Muda


BAB II

Persiapan Pribadi Pengusaha Muda


Pengantar: Kisah Sukses Pengusaha Muda

       "Yang muda yang kreatif dan bergaya," merupakan istilah yang cocok diberikan kepada anak muda dibawah usia 30-an karena orang-orang pada usia ini biasanya penuh dengan energi sehingga lebih gesit dan lincah, memiliki daya kreatifitas yang tinggi, dan cepat mengambil tindakan yang cukup berani.
        Jawed Karim adalah mahasiswa ilmu komputer Standford University. Saat berusia 22 tahun, ia melampiaskan bakat kreatifnya dengan mendesain peranti lunak komputer, sesuai bidang ilmu yang dipelajarinya. Dari hanya mengotak-atik komputer dan mencoba membuat gagasan baru dengan pikiran yang bebas, ia ternyata mampu menghasilkan terobosan baru yang sangat spektakuler. Hasil karyanya berupa program Paypal yang dibeli oleh eBay dan situs You Tube yang dibeli oleh Google mencapai harga sebesar US$ 1,65 miliar atau senilai Rp 15,18 triliun. Dengan kemampuannya tersebut, pada usianya yang ke-27, Jawed Karim telah menjadi orang muda terkaya didunia.

Mempersiapkan diri untuk Menjadi Pengusaha Muda

     Ada beberapa hal yang harus di persiapkan untuk menjadi pengusaha muda,yaitu kepribadian,ketrampilan,kekuatan dan kemauan merealistiskan mimpi menjadi kenyataan.

1. Membangun Kepribadian Pengusaha Muda
     Keberhasilan sebuah usaha sangat ditentukan oleh sosok pribadi sang pengusaha.Membangun kepribadian merupakan halyang mutlak bagi keberhasilan sebuah usaha.Dengan persiapan yang memadai kita menjadi lebih siap dengan tidak mudah putus asa saat gagal dan terlalu senang saat berhasil.berikut merupakan beberapa halyang terkait dengan usaha membangun kepribadian:

a. Mengenal diri
Dalamkaitannya mengenal diri,ada beberapa hal yang perlu di perhatikan:
1.Mengenal karakter pribadi
2.Mengenal bakat dan kemampuan
b.Mempersiapkan perubahan mental
oleh karena itu pengusaha muda harus mempersiapkan perubahan mental,terdiri dari:
1.Siap Menghadapi ketidakpastian
2.Siap mengatakan "Bisa",dan pantang untuk mengatakan "tidak bisa"
3.Siap Bekerja Keras,tekun dan sabar
4.Berani mengambil resiko dan jangan sampai rugi

2. Mempersiapkan ketrampilan pengusaha muda
Pendidikan pada saat ini masih didominasi oleh penguasaan teori atau ketrampilan teknis.untuk menjadi pengusaha yang sukses diperlukan ketrampilan softskill yang harus dikuasai yaitu:
a. Menjaga Reputasi
b. Kemampuan membangun jaringan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membangun jaringan,yaitu:
1. Menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat
2. Menjadi anak gaul
3. Buat kartu nama,dan kasih ke teman
4. Tawarkan persahabatan yang tulus
c. Naluri mengenali peluang usaha
d. Kemampuan Persuasi dan Negosiasi

3. Membangun usaha saat muda
Memulai usaha saat muda akan lebih berhasil dibandingkan apabila memulai usaha pada usia tua.Ada beberapa alasan mengapa usaha disaat muda perlu dikembangkan,yaitu:
a. Adanya kekuatan positif yang dimiliki kaum muda,terutama mahasiswa.
b. Ada peluang yang cukup besar

4. Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan
Setiap orang pasti punya mimpi,dan mimipi itu harus diwujudkan tentunya dengan kerja keras dan semangat.seharusnya anak muda harus bermimpi menjadi pensaha,karena:
a. Persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat
b. Keberhasilan ditentukan oleh nasib sendiri dan berkreasi
c. Potensi mendapatkan penghasilan yang tinggi
d. dealisme mengurangi pengangguran
Setelah bersemangat menjadi pengusaha muda,maka bagaimana mencapai mimpi tersebut?yaitu:
a. Mengubah impian menjadi visi
b. Menyusun rencana stategis
c. Menetapkan rencana jangka pendek
d. Melaksanakan Usaha


Sumber: Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda
Referensi: Suharyadi Arissetyanto Nugroho Purwanto S.K Maman Faturohman

Billy Harta Kusuma (43112010040)